Senin, 10 Oktober 2011

MANAJEMEN WAKTU dan PENYELESAIAN TUGAS


PENGARUH MANAJEMEN WAKTU
TERHADAP PENYELESAIAN TUGAS-TUGAS PERKULIAHAN
By 
Ziyadatur Rahmah
Nur Rodiyah
Sadid al Muqim

A.    LATAR BELAKANG
Apa yang dimaksud dengan manajemen waktu? Pernahkah kita dikejar-kejar dengan waktu, misalnya saja deadline pengumpulan tugas, atau sedang ujian masa kuliah yang waktunya kurang cukup? Ataukah kita sedang mengerjakan suatu project yang waktunya sangat singkat?
Pasti semua individu pernah mengalami hal-hal seperti itu, termasuk juga dengan para mahasiswa yang tidak akan lepas dengan tugas perkuliahan. Beberapa individu merasa belum bisa mengatur jadwal sesuai dengan apa yang akan dilakukan, misalnya saja memakai agenda. sudah tertulis pada hari senin misalnya kita harus mengerjakan sesuatu dan harus selesai pada sore harinya, ternyata ada beberapa sebab yang yang menjadi problem atau masalah untuk mencapai target tersebut, baik itu yang kita bentuk sendiri sebagai upaya rasionalisasi atau secara nyata terdapat halangan. Mungkin kurang disiplin, kurang motivasi, dan kurang gigih untuk mencapainya.
Pada dasarnya hal-hal tersebut mereupakan pemicu kegagalan untuk mencapai target-target tujuan yang akan kita capai atau yang kita inginkan. Seringnya seseorang menganggap remeh suatu persoalan atau menunda-nunda pekerjaan, hingga terlena dan pada akhirnya pada waktu yang ditentukan selalu mengerjakan dengan terburu-buru dengan hasil yang tidak maksimal.

Kadang seseorang harus mengorganisasikan kembali persepsinya bahwa ketepatan penggunaan waktu dan penyelesaian tugas yang maksimal tanpa tergesa merupakan mencapaian target tujuan yang ditentukan, walaupun sulit sekali untuk mendisiplinkan diri bagi orang-orang yang sudah terbiasa dengan ritme kerja yang lamban. Ada upaya dari dalam diri yang mengatakan harus mengerjakan sesuatu dengan cepat, tetapi betapa lebih besarnya godaan dari bisikan dalam diri negatif mengatakan sebaliknya. Pemikiran (persepsi) itulah yang harus dihilangkan.
Disisi lain, tugas (termasuk juga tugas perkuliahan) bukanlah permainan pendidik kepada anak didiknya, karena hal ini adalah salah satu metode penilaian atau salah satu metode evaluasi pada anak didik tentang materi yang diberikan. Karena berbentuk mengarang, maka evaluasi ini bersifat komprehensif, artinya dengan manggunakan semua hasil yang didapatkan selama periode pendidikan.
Bukan hanya untuk tugas perkuliahan yang bersifat mengarang saja yang membutuhkan pengelolaan waktu yang baik, namun jika bersifat obserfatif, maka pun juga membutuhkan perencanaan dan persiapan maksimal, disamping juga waktu dan tenaga. Karena menurut Sumandi Suryabrata, setiap tugas yang berorientasi pada evaluasi hasil belajar membutuhkan metode yang jelas dan baik untuk menyelesaikannya.
Dengan begitu, melalui manajemen waktu individu harus dapat mengatur segala macam hal yang akan dilakukan dan belajar berencana jangka pendek maupun jangka panjang. Sehingga penyelesaian tugas yang menjadi beban studi dapat diselesaikan dengan maksimal dan tentunya sesuai dengan waktu yang telah diberikan oleh pengajar.

B.     RUMUSAN MASALAH
Sehubungan dengan latar belakang di atas, maka rumusan masalah dalam penelitian ini adalah:
1.      Bagaimana penyelesaian tugas-tugas perkuliahan oleh anak didik (dalam hal ini adalah mahasiswa) sebelum adanya metodologi manajemen waktu?
2.      Bagaimana penyelesaian tugas-tugas perkuliahan oleh anak didik sesudah adanya metodologi manajemen waktu?
3.      Apa pengaruh metodologi manajemen waktu pada penyelesaian tugas-tugas? Dan apa hubungannya?

C.    TUJUAN PENELITIAN
Berdasarkan rumusan masalah di atas, maka tujuan yang ingin dicapai dari penelitian ini adalah:
1.      Mengetahui sejauh mana penyelesaian tugas-tugas perkuliahan oleh anak didik (dalam hal ini adalah mahasiswa) sebelum adanya metodologi manajemen waktu.
2.      Mengetahui sejauh mana penyelesaian tugas-tugas perkuliahan oleh anak didik sesudah adanya metodologi manajemen waktu?
3.      Mengetahui pengaruh metodologi manajemen waktu pada penyelesaian tugas-tugas, dan hubungan antara keduanya.

D.    MANFAAT PENELITIAN
Hasil penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat:
·         Secara teoritis;
1)      Sebagai referensi program pendidikan dalam kegiatan belajar mengajar yang aktif,
2)      Sebagai pengetahuan tentang metode-metode penyelesaian tugas dan evaluasi yang maksimal, dan
3)      Sumbangan teori baru dalam membentuk pribadi yang mantap dengan kontrol diri yang baik.
·         Secara praktis;
1)      Bagi pendidik, sebagai acuan dalam mengembangkan motivasi siswa atau anak didiknya dalam proses belajar-mengajar,
2)      Sebagai penilaian hasil belajar secara evaluatif pada anak didik, dan
3)      Modifikasi prilaku dalam hal kedisiplinan serta menghargai waktu.

E.     KAJIAN TEORI
Manajemen Waktu
Ada dua pengertian tentang waktu, yaitu sebagai kronos dan kairos.
Kronos adalah waktu-waktu yang kita jalani, misalnya senin, selasa, sehari, sebulan, setahun. Seringkali kita menggunakannya pada istilah kronologis.
Sedangkan kairos adalah waktu yang bermakna bagi kita. Dari usia 0 tahun hingga 17 tahun kita menjalani kronos, tapi dalam kurun waktu itu pasti ada saat-saat penting yang membawa kesan tersendiri bagi kita, misalnya saat pertama masuk sekolah, saat bertengkar dengan sahabat, saat pertama kali jatuh cinta, saat gagal di ujian, saat menjadi juara di pertandingan olahraga. Bagaimana reaksi kita pada saat itu dan bagaimana kita menghadapinya? Pelajaran apa yang kita peroleh dari peristiwa itu? Itulah kairos, saat-saat bermakna dalam perjalanan hidup yang membentuk karakter individu.
Kairos tidak harus berupa peristiwa besar, mungkin hanya peristiwa kecil atau sepele, tapi yang penting bisa belajar sesuatu dari peristiwa itu. Intinya, marilah kita belajar peka untuk melihat makna dibalik peristiwa. Ada perbedaan besar antara orang yang hanya sekedar menjalani kronos dengan orang yang mampu melihat kairos-kairos dalam hidupnya.
Orang yang mampu memahami waktu sebagai kairos, melihat hidup sebagai kesempatan, bukan sekedar hidup yang dijalani begitu saja tanpa makna. Kesempatan untuk mengalami suka dan duka, sukses dan gagal, yang memproses diri kita menjadi pribadi yang matang dan tangguh. Kesempatan untuk mengisi hidup ini dengan banyak hal yang bermakna..
Kita masuk perguruan tinggi selama 4 atau 5 tahun, apakah hanya untuk mendapat gelar sarjana? Harus lebih dari itu, waktu-waktu itu akan menjadi kesempatan untuk meraih kairos-kairos. Kesulitan ketika belajar, kegagalan di ujian, pertemuan dengan orang serta lingkungan yang baru, adalah kesempatan untuk belajar menjadi pribadi yang lebih ulet, lebih punya kontrol diri, lebih mampu menyesuaikan diri dan sebagainya.
Memanajemen Waktu Dengan Tepat
Jika kita memahami waktu sebagai kairos, kita akan menyadari bahwa waktu itu begitu berharga. Mungkin ada banyak hal yang ingin kita lakukan dan kita alami dalam hidup ini, bagaimana cara mengaturnya? Ada tiga hal yang harus kita miliki: Goal - Plan - Take Action.
a.       Goal (tujuan)
Masing-masing orang tentu berbeda dalam cita-cita atau tujuan. Ini penting, karena banyak orang yang menjalani hari-hari hidupnya tanpa tahu untuk apa ia hidup. Hidup menjadi seperti petualangan tanpa arah atau hanya sebuah rutinitas. Padahal hidup adalah sebuah perjalanan yang perlu direncanakan dengan baik. Jika belum menemukan tujuan hidup, waktu dapat membantu merencanakan hal itu, bahkan dengan meminta bantuan pada orang yang mampu membimbing. Ini adalah langkah awal yang penting.
Setelah kita tahu apa yang ingin kita capai dalam hidup (ini adalah tujuan jangka panjang), kemudian dapat dilanjutkannya dengan membuat tujuan-tujuan atau target-target jangka pendek, sebagai langkah untuk mencapai tujuan akhir. Target untuk 5 tahun mendatang, target tahun ini, target semester ini, bahkan target hari ini. Tujuan (target) bisa lebih dari satu, misalnya target dalam bidang studi, pekerjaan, spiritual, dan sebagainya.
b.      Plan (rencana)
"If you fail to plan, you plan to fail." Pernyataan ini menunjukkan betapa pentingnya sebuah perencanaan. Jika kita sudah punya tujuan/target yang jelas, kita dapat merencanakan langkah dan cara untuk mencapai hal itu.
Beberapa langkah yang dapat kita lakukan adalah :  
1)      Mengatur aktivitas
Meng-evaluasi kembali aktivitas-aktivitas yang biasa dilakukan selama ini. Dari sekian banyak aktivitas yang ada, dapat dipilih mana yang perlu dilakukan, dan tidak, hingga aktivitas-aktivitas yang lebih baik dilakukan diwaktu luang.  
2)      Menentukan prioritas
Setelah seleksi aktivitas, terkadang terdapat dorongan untuk melakukan banyak hal lain, misalnya: kuliah, les Inggris, les musik, olahraga, kumpul dengan teman-teman, ikut organisasi atau pelayanan, bekerja paruh waktu, dan sebagainya. Jika melakukan semuanya, mungkin hasilnya tidak optimal, dan bisa jadi yang terpenting justru terabaikan.
Menentukan aktivitas-aktivitas yang harus mendapat prioritas utama, dan aktivitas-aktivitas yang boleh kita lakukan, namun pada porsi yang tepat, adalah cara efektif dalam membuat rencana.
3)      Membuat rencana yang realistis
Jika telah terdapat target yang realistis, maka kita juga perlu membuat rencana yang realistis. Misalnya dalam semester pertama mempunyai target untuk mencapai IP di atas 2.5, maka hendaknya membuat rencana agar target itu tercapai. Dapat dengan membuat jadwal belajar secara teratur, dan sebagainya.
4)      Melaksanakan rencana secara fleksibel
Terkadang rencana yang tersusun terganggu oleh hal-hal yang tidak terduga. Hal ini perlu diwaspadai, bukan dengan mengubah rencana karena hal-hal yang lain. Jikalau ada kegiatan di luar rencana yang harus dilakukan, maka aturlah waktu sehingga hal yang penting tetap dapat kita laksanakan.  
5)      Membuat agenda harian
Mempunyai jadwal kegiatan harian akan sangat membantu untuk memanajemen waktu yang dimiliki, namun tidak semua orang membuat secara detil. Target jangka panjang akan tercapai jika kita mampu mendisiplin diri untuk menyelesaikan target-target harian.
c.       Take Action (bertindak)
Melakukan apa yang sudah direncanakan, karena jika tidak, semua target dan rencana yang telah dibuat tidak punya arti apa-apa.
Fungsi Manajemen Waktu
Mengelola waktu bukan berarti kehilangan waktu luang untuk bersenang-senang. Bukan pula berarti bahwa waktu dalam 24 jam per hari harus dihabiskan untuk belajar. Justru sebaliknya. Prinsip utama dari pengelolaan waktu secara efektif adalah pembagian waktu yang efektif untuk kegiatan-kegiatan yang meliputi: waktu untuk belajar, waktu untuk bekerja dan kegiatan sosial maupun waktu bagi diri sendiri untuk bersantai.
Bagaimanapun waktu untuk bersantai diperlukan oleh seorang mahasiswa selain waktu untuk belajar. Sebagian waktu untuk bersantai tersebut diperlukan untuk mengembalikan energi yang sudah terpakai untuk belajar dan bekerja. Baik belajar maupun bekerja membutuhkan energi yang tidak sedikit, terutama untuk berkonsentrasi dalam mengerjakan sesuatu. Energi yang terpakai untuk berkonsentrasi ini harus diganti. Jika tidak, maka sangat mungkin sekali seseorang mengalami perasaan tertekan atau stres.
Kiat utama untuk mengelola waktu belajar adalah kombinasi dari fleksibilitas dan disiplin. Seringkali jadwal belajar telah disusun, namun kemudian ada kegiatan mendadak yang harus diikuti. Hal ini mendorong untuk tetap berdisiplin namun sekaligus fleksibel untuk mengganti waktu yang hilang tersebut dengan mencari waktu lain. Bagaimanapun, belajar membutuhkan waktu dan seseorang harus memutuskan sendiri kapan akan belajar, juga perlu mengetahui kiat-kiat yang dapat dipergunakan untuk mengelola waktu belajar dengan efektif.
Prinsip-Prinsip Manajemen Waktu
Menurut DR Jan Yager, prosedur menejemen waktu bukanlah hal yang mudah, sehingga ada yang harus diperhatikan dalam pelaksanaannya, terlebih hal ini adalah penyelesaian tugas. Menurutnya, hal yang harus dilakukan adalah: 1) selalu aktif (bukan reaktif); 2) tentukan sasaran (tujuan); 3) tentukan prioritas dalam bertindak; 4) pertahankan fokus; 5) buat tenggat waktu yang realistis; dan 6) dengan menggunakan teori “Lakukan Sekarang Juga” (DO IT NOW), penjelasan ini dapat diperluas sebagai mana berikut:
o    D   = Divide (bagi-bagi tugas)
Membagi tugas menjadi beberapa bagian pembahasan. Dengan hal ini akan lebih mudah dalam mengerjakan, yakni dimulai dari yang paling dasar atau pokok menuju perluasannya.
o    O   = Organize (atur cara pelaksanaan)
Mengerjakan dengan bertahap sesuai jadwal yang telah dibuat terlebih dahulu. Dimulai dengan pencarian referensi hingga hasil yang harus ditulis.
o    I     = Ignore (abaikan gangguan)
Sebenarnya hal ini tidak begitu tepat jika disebut gangguan, namun karena keadaan emosi yang tertekan dengan adanya tugas, sehingga beberapa kondisi luar sangat berpengaruh.
o    T    = Take (ambil kesempatan)
Sekalipun ada tugas yang harus dikerjakan, bukan berarti kegiatan lain akan tersingkirkan, namun begitu perlu apa yang sebelumnya disebut dengan jadwal kegiatan yang terencana. Dan giliran fokus tugas, itulah kesempatan.
o    N   = Now (sekarang harus di jalankan)
Kerjakan tugas jika telah memasuki jadwal yangtelah ditentukan. Dalam arti sebagai prioritas dengan aktifitas lain. Tidak untuk dimundurkan atau digantikan waktu yang lain.
o    O   = Opportunity (ambil kesempatan)
Perubahan aktifitas diluar rencana merupakan keuntungan waktu, sehingga hal itu dapat digunakan .
o    W  = Watch out (waspada dengan waktu)
Waktu adalah tetap, sehingga penggunaan yang efisien akan semakin baik.
Tips lain dalam menjalankan metode menejemen waktu adalah:
·         Lakukan survei waktu pribadi
Memperkirakan waktu yang telah dihabiskan dalam aktivitas tertentu.
·         Perhatikan jadwal harian
·         Jangan menjadi perfeksionis
Berusahalah agar menjadi orang sempurna yang siap menghadapi kekalahan. Memiliki tujuan yang ingin dicapai dengan kemampuan yang ada.
·         Belajarlah berkata tidak
Misalnya, terdapat ajakan. Karena jika tidak akan menjadi pertimbangan yang juga akan menghabiskan waktu.
·         Belajar menentukan prioritas
Pada aktivitas dan keputusan.
·         Gabungkan sejumlah aktivitas (jika bisa)
·         Adaptasi diri
Yang penting adalah bagaimana agar upaya ini dapat berhasil. Jadwal waktu yang tidak jujur dan jadwal kegiatan pribadi bukan jadwal waktu yang tepat.
Tugas-Tugas Perkuliahan
Pedidikan adalah usaha manusia (pendidik) untuk dengan tanggung jawab membimbing anak-anak didik ke-kedewasaan (Umadi Suryabrata, Psikologi Pendidikan, hal 293). Sebagai suatu usaha yang mempunyai tujuan atau cita-cita tertentu sudah sewajarnya bila secara implisit telah mengandung masalah penilaian terhadap hasil usaha tersebut. Hal ini disebabkan setiap orang selalu ingin mengetahui (dengan alasan yang bermacam-macam) sampai sejauh mana tujuan atau cita-cita yang ingin dicapai itu sedah terwujud atau terlaksana dalam usaha yang telah dijalankan.
Adapun cara melakukan penilaian tersebut adalah sangat beragam sekali, diantaranya dengan menggunakan testing, ada yang dengan jalan menyuruh melakukan suatu tugas tertentu, dengan melakukan tanya-jawab pada materi yang telah diberikan, atau dengan memberikan tugas mengarang, hingga menyuruh mereproduksi hal-hal yang telah diterima sebagai pelajaran. Namun hingga kini cara yang paling populer dalam penilaian adalah dengan ujian tertulis yang diberikan dan dilaksanakan pada akhir kegiatan belajar-mengajar.
Semua itu pada hakikatnya adalah bentuk-bentuk khusus dari penilaian atau evaluasi hasil belajar (secara formal).
Begitu juga dengan tugas perkuliahan, sebut saja review, resum atau tugas pembuatan makalah, baik itu individual atau kelompok. Ini dilakukan bukan karena ketidak kreatifan para pendidik, namun hasil dari tugas itu merupakan salah satu akumulasi hasil nilai akhir yang akan diperoleh setiap anak didik, dalam hal ini adalah mahasiswa.
Hubungan Manajemen Waktu Dengan Manajemen waktu
Manajeme waktu adalah salah satu metode penyelesaian tugas. Sehingga jika tugas-tugas (perkuliahan) dilakukan dengan menggunakan metode ini, maka akan menghindari penyelesaian yang kebut-kebutan, dalam arti harus dilakukan pada waktu yang sempit sekali dengan deadline pengumpulan tugas.
Jika dipandang lebih jauh lagi, kemungkinan akan menghindari rasa down (sters) pada anak didik jika tugas itu dilanjutkan dengan pemaparan secara presentatif kepada audien dilokal.
Aspek yang dapat diperoleh dalam menyelesaikan tugas dengan memakai metode manajemen waktu adalah:
1)      Maksimal penyelesaian
Hasil tugas secara maksimal. Dalam arti setiap bagian dalam sub-subnya telah terbahas didalamnya, juga dapat dipertanggung jawabkan.
2)      Ketelitian penyelesaian
Hasil tugas yang tanpa ada pengurangan pembahasan atau ketinggalan. Ini tidak bisa dilakukan dengan sekali kerja, karena setidaknya melalui koreksi.
3)      Ketepatan penyelesaian
Hasil tugas yang diselesaikan sesuai pada pembahasan dan sesuai juga pada waktu yang telah ditentukan.

F.     HIPOTESIS
Hipotesis merupakan kesimpulan atau perkiraan yang cermat yang dirumuskan dan untuk sementara diterima sebagai kebenaran untuk menjelaskan kenyataan, peristiwa, kondisi yang diamati untuk membimbing penelitian lebih jauh. Di dalam eksperimen, jika secara statistikal terdapat dua hipotesis yakni:
a.       H1  : Ada pengaruh manajemen waktu terhadap penyelesaian tugas perkuliahan.
b.      Ho  : Tidak ada pengaruh manajemen waktu terhadap penyelesaian tugas perkuliahan.
Maka hepotesis yang dikeluarkan oleh peneliti adalah: H1 atau Ada pengaruh manajemen waktu terhadap penyelesaian tugas perkuliahan.

G.    IDENTIFIKASI VARIABEL
Dalam eksperimen ini peneliti memakai dua variabel yakni, variabel pertama penyelesaian tugas perkuliahan, sedangkan variabel kedua adalah manajemen waktu. Variabel pertama merupakan variabel terikat, sedangkan manajemen waktu merupakan variabel bebas.
a.       Variabel bebas (independent Variabel), yaitu variabel yang dinggap menjadi penyebab bagi terjadinya perubahan pada variabel terikat. Pada penelitian ini yang menjadi veriabel bebasnya adalah manajemen waktu.
b.      Variabel terikat (dependent variabel), yaitu variabel yang dipengaruhi oleh variabel bebas, yang dalam eksperimen perubahannya diukur untuk mengetahui efek dari suatu perlakuan. Pada penelitian ini variabel terikatnya adalah penyelesaian tugas perkuliahan.

H.    DEFINISI OPERASIONAL
Manajemen waktu merupakan perencanaan, pengorganisasian, penggerakan, dan pengawasan produktivitas waktu. Waktu menjadi salah satu sumber daya unjuk kerja. Sumber daya yang mesti dikelola secara efektif dan efisien. Efektifitas terlihat dari tercapainya tujuan menggunakan waktu yang telah ditetapkan sebelumnya. Dan efisien tidak lain mengandung dua makna, yaitu: makna pengurangan waktu yang ditentukan, dan makna investasi waktu menggunakan waktu yang ada.
Manajemen waktu bertujuan kepada produktifitas yang berarti rasio output dengan input. Merencanakan terlebih dahulu penggunaan waktu bukanlah suatu pemborosan melainkan memberikan pedoman dan arah bahkan pengawasan terhadap waktu. Dari tinjauan secara komprehensif pekerjaan yang hendak dikerjakan dan rumusan tertulis sebuah rencana dapat diketahui prioritas hubungan antar aktifitas yang akan dikerjakan sendiri serta didelegasikan.
Jebakan yang sering muncul disini adalah rasa percaya diri dapat cepat bila dikerjakan sendiri dimana itu perasaan yang kurang tepat. Setelah pengorganisasian terjadi maka penggerakan pun dilakukan yang mencakup pelaksanaan sendiri dan pemberian motivasi kepada pemegang delegasi. Satu hal yang penting ialah komitmen kuat untuk konsisten pada rencana dan mengeliminasi gangguan-gangguan termasuk permintaan bantuian dari atasan maupun bawahan dengan cara berani mengatakan “TIDAK”. Akhirnya setelah selesai tuntas pekerjaan dilakukan pengawasan berdasarkan rencana, yang tidak lupa memberikan reward terhadap keberhasilan. Dalam situasi waktu sesuai rencana belum habis sedangkan pekerjaan telah tuntas seyogyanya dipergunakan untuk menambah kuantitas, merencanakan pekerjaan selanjutnya dan atau investasi waktu.
Empat prinsip yang tercantum diatas (merencanakan, mengorganisasikan, menggerakkan dan melakukan pengawasan) adalah applikabel dalam semua pekerjaan.
Tidak mengecualikan pekerjaan adalah tugas pendidikan yang diberikan oleh pendidik sebagai proses penilaian hasil belajar. Hal ini tidak bisa ditolak, karena setiap pendidik mempunyai power untuk memberikan tugas kepada anak didiknya, untuk dikerjakan dan diselesaikan.
Proses evaluasi pendidikan tidak hanya dilakukan dengan model take home saja, karena pada hakikatnya beberapa cara itu hanyalah metode penilaian dari hasil belajar. Namun pendidikan di Indonesia tidak bisa disamakan dengan yang terjadi di negara lain yang sifatnya intensif pada satu pokok studi yang dipilih, sehingga pada setiap kurikulumnya dapat menghabiskan beberapa program studi. Kemudian bagaimana jika studi itu menggunakan evaluasinya dengan teke home?
Sehubungan dengan dinamika itu, penggunaan manajeman waktu secara baik dengan tidak melupakan empat prinsip diatas akan sangat membantu pada pelajar atau anak didik dalam mengerjakan dan menyelesaikan tugas-tugas yang diberikan oleh pendidik.

I.       SUBYEK PENELITIAN
Subjek penelitian adalah mahasiswa psikologi semester III Universitas Islam Negeri (UIN) Malang yang dipilih secara Random sebanyak 30 orang. Dengan klasifikasi 18 orang dalam kelompok kontrol dan 12 orang dalam kelompok eksperimen.

J.      METODE PENGUMPULAN DATA
Metode pengumpulan data adalah cara pengambilan data atau disebut dengan instrumen. Menurut Arikunto instrument penelitian merupakan alat Bantu bagi peneliti dalam mengumpulkan data. Instrumen pengumpulan data dalam penelitian ini dilakukan dengan jenis metode angket dan wawancara.
a.            Angket
Angket adalah sejumlah pertanyaan tertulis yang dilakukan untuk memperoleh informasi dari responden dalam arti laporan pribadinya dan hal-hal lain yang ia ketahui. Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode angket tertutup, yaitu daftar peryataan atau pertanyaan yang harus dijawab oleh subyek, dimana dalam menjawab subyek harus memilih jawaban yang telah disediakan oleh peneliti. Dalam instrumen angket ini pernyataan didikuti oleh kolom-kolom yang menunjukkan tingkatan-tingkatan.
Secara rinci dapat dilihat dalam tabel berikut.
Item
Indikator (Point Pernyataan)
SS
S
TS
STS






Maksimal Penyelesaian
1)    Setiap sub-bab dari tugas telah diselesaiakan




2)    Prosentase penyelesaian tugas ini tinggi




3)    Saya berani mempertanggungjawabkan hasil tugas ini didepan audien




4)    Dan lain-lain










Ketelitian Penyelesaian
1)    Saya mengerjakan tugas ini sendirian




2)    Saya melakukan beberapa kali koreksi dan acc ke pendidik




3)    Dan lain-lain










Ketepatan Penyelesaian
1)    Pembahan dalam tugas ini sudah sesuia dengan yang diberikan pendidik




2)    Saya mengerjakan tugas ini sesuai dead line yang diberikan




3)    Dan lain-lain





Instrumen ini memiliki empat alternatif jawaban dan responden harus memilih salah satu dari empat alternatif jawaban yang disediakan. Alternatif jawaban yang disediakan adalah : sangat setuju, setuju, tidak setuju dan sangat tidak setuju. Pemberian skor dari jawaban yang dipilih untuk setiap butir pernyataan favourabel adalah :
a.       Untuk respon sangat setuju diberi skor 4
b.      Untuk respon setuju diberi skor 3
c.       Untuk respon tidak setuju diberi skor 2
d.      Untuk respon sangat tidak setuju diberi skor 1
Pemberian skor dari jawaban yang dipilih untuk setiap butir peryataan Unfavourabel adalah :
a.       Untuk respon sangat tidak setuju diberi skor 4
b.      Untuk respon tidak setuju diberi skor 3
c.       Untuk respon setuju diberi skor 2
d.      Untuk respon sangat setuju diberi skor 1

b.            Wawancara
Wawancara adalah metode pengumpulan data dengan jalan Tanya jawab yang dikerjakan secara sistematik dan berlandaskan kepada tujuan penelitian (Rahayu, Tri, 2004 ; 63)
Informasi yang diperoleh dari hasil wawancra dapat menjelaskan tentang sesuatu fenomena yang diangkat oleh peneliti. Metode ini digunakan sebagai sumber pengumpulan data yang bersifat sekunder, dalam arti sumber data kedua yang bersifat pelengkap. Namun demikian tidak dijadikan sember secara primer, karena dengan wawancara juga dapat sebagai pembanding dari hasil data yang diperoleh dari angket.
Wawancara dilakukan dengan hubungan interpersonal antara peneliti dan subjek secara individual, namun bila tidak bisa akan diadakan secara klasikal.

K.    TREATMENT
Treatmen dilakukan dengan cara malakukan pembekalan selama enam kali pertemuan. Hal yang bahas didalamnya adalah:
No
Materi
Tujuan
Cara




1.
Pengetahuan
Manajemen
Waktu
o  Pemperkenalkan metode manajemen waktu
o  Asessmen
o  Shering terbuka
2.
Maksimal Penyelesaian
o  Subjek memahami arti maksimal dalam menyelesaiakn tugas
o  Subjek mampu untuk mengaplikasikannya
o  Materi
o  Diskusi
o  Tanya-jawab
o  Contoh tugas
3.
Ketelitian Penyelesaian
o  Subjek memahami arti ketelitian dalam menyelesaiakn tugas
o  Subjek mampu untuk mengaplikasikannya
o  Materi
o  Diskusi
o  Tanya-jawab
o  Contoh tugas
4.
Ketepatan Penyelesaian
o  Subjek memahami arti ketepatan dalam menyelesaiakn tugas
o  Subjek mampu untuk mengaplikasikannya
o  Materi
o  Diskusi
o  Tanya-jawab
o  Contoh tugas
5.
Empat prinsip
1)      rencana,
2)      organisasi,
3)      gerak, dan
4)      pengawasan
o  Subjek memahami arti 4 prinsip metode ini
o  Subjek dapat untuk membedakan fungsi masing-masing prinsip
o   Subjek bisa pada praktek
o  Materi
o  Diskusi
o  Tanya-jawab
o  Contoh tugas
6.
Evaluasi
o  Subjek memahami semua materi yang telah diberikan
o  Subjek mampu dan siap mengerjakan tugas dengan metode ini
o  Tanya-jawab
o  Sharing terbuka
o  Contoh tugas
Setelah pembekalan dilakukan, maka subjek diberi tugas oleh peniliti untuk dikerjakan dirumah masing-masing selama kontrak forum yang disepakati bersama. Tugas diberikan minimal tiga kali dengan tiga kali pengumpulan juga, hal ini dilakukan untuk melihat koefisien hasil penelitian.
Namun sebelumnya, kelompok kontrol ditugaskan untuk membuat schedule (agenda harian). Inilah yang membedakan dengan kelompok eksperimen.

L.     DESIGN
Untuk melihat efektivitas penelitian, peneliti menggunakan desai;:
Two Group Pre-Test – Post-Test
O1 - X - O2
O1 - X’ - O2
Ket:
O1      : Pre-test menejemen waktu
O2     : Post-test menejemen waktu
X      : Perlakuan dengan control schedule
X’     : Tanpa perlakuan / control schedule
Desain ini digunakan oleh peneliti karena untuk mengetahui perbandingan menejemen waktu pada penyelesaian tugas.

M.   ANALISI DATA
Dalam penelitian ini, analisis data menggunakan uji tes signifikansi untuk menganalisis hasil eksperimen yang menggunakan non random pre test – post tes control group design. Hasil pre test merupakan T1 dan hasil post test menggunakan T2. Perbedaan antara T1 dan T2 diasumsikan merupakan efek dari perlakuan X. Perubahan yang terjadi pada kelompok eksperiment diasumsikan sebagai pengaruh dari perlakuan. Digunakan dua rumus untuk mengetahui efektifitas perubahan perlakuan dan perbedaan antara kelompok eksperiment dan kelompok kontrol sebagai berikut :
1.      Uji - t  amatan
t = 
Ket :
Md      : Mean dari perbedaan pre test dengan post test
Σ X2d  : Jumlah kuadrat deviasi
N         : Subjek pada sampel
                                                   
2.      Uji - t antar kelompok
t = 
Ket :
Mx       : Mean dari sampel X
My       : Mean dari sampel Y
SDbM : Standar kesalahan perbedaan mean.

5 komentar:

  1. Salam
    thanks infox..
    i will share to the others

    BalasHapus
  2. maaf sebelumnya itu sumbernya dari mana yaa kak? ditunggu balasannya yaa kak :) thanks
    Lukas

    BalasHapus
  3. aspek-apsek manajemen waktunya itu dari tokoh siapa ya?
    ditunggu balasannya soalnya sangat dibutuhkan

    BalasHapus
  4. TERIMA KASIH
    MY BLOG
    MY CAMPUS

    Fatma widya ningrum Fatma.wn08@gmail.com Blog.binadarma.ac.id/ay_ranius/

    BalasHapus