Minggu, 31 Oktober 2010

KETENANGAN HIDUP DAN KESEHATAN MENTAL

KETENANGAN HIDUP DAN
KESEHATAN MENTAL
Dosen Fakultas Psikologi UIN MALIKI Malang

Setiap orang, baik yang kaya atau miskin, mempunyai masalah dalam berbagai persoalan. Hanya satu hal yang mungkin sama-sama dirasakan, ialah ketidaktenangan jiwa. Sesungguhnya ketenangan hidup, ketentraman jiwa atau kebahagiaan batin, tidak banyak bergantung kepada faktor-faktor luar seperti keadaan sosial, ekonomi, politik, adat kebiasaan dan sebagainya; akan tetapi lebih bergantung kepada cara dan sikap menghadapi faktor-faktor luar tersebut.
Menurut Zakiah (1996) yang menentukan ketenangan dan kebahagiaan hidup adalah kesehatan mental. Orang yang sehat mentalnya tidak akan lekas putus asa, pesimis, atau apatis, karena ia dapat menghadapi semua rintangan atau kegagalan dalam hidup dengan tenang dan wajar dan menerima kegagalan itu sebagai pelajaran yang akan membawa kesuksesan nantinya. Untuk mengetahui apakah seseorang sehat atau terganggu mentalnya, tidaklah mudah, karena tidak mudah diukur, diperiksa atau dilihat dengan alat alat seperti halnya dengan kesehatan badan. Biasanya yanga dijadikan bahan penyelidikan atau tanda- tanda dari kesehatan mental adalah tindakan, tingkah laku atau perasaan. Karena bila seseorang terganggu kesehatan mentalnya bila terjadi kegoncangan emosi, kelihatan tingkah laku atau tindakannya.
Dari hasil penelitian yang dilakukan terhadap pasien-pasien yang terganggu kesehatan mentalnya, dapat disimpulkan bahwa kesehatan mental yang terganggu dapat mempengaruhi keseluruhan hidup seseorang. Pengaruh itu dapat dibagi menjadi 4 kelompok besar yaitu:
A. Perasaan
B. Pikiran/kecerdasan
C. Kelakuan dan
D. Kesehatan badan

A. Pengaruh kesehatan mental terhadap perasaan
Diantara gangguan perasaan yang disebabkan oleh karena terganggunya kesehatan mental adalah :
1. Rasa cemas dan gelish
Perasaan tidak menentu, panik, takut tanpa mengetahui apa yang ditakutkan dan tidak dapat menghilangkan perasaan gelisah dan mencemaskan itu.
2. Iri hati
Perasaan ini bukan karena kebusukan hati seseorang melainkan ia sendiri tidak dapat merasakan kebahagiaan hidup.
3. Rasa sedih
Rasa sedih yang tidak beralasan atau terlalu banyak hal hal yang menyedihkannya sehingga air mukanya selalu membayangkan kesedihan ,kendatipun ia seorang yang yang mapu berpangkat dihargai orang dsb.
4. Rasa rendah diri dan hilangnya kepercayaan kepada diri. Rasa rendah diri ini membuat orang lekas tersinggung karena itu ia akan menjauhi pergaulan dengan orang banyak menyendiri tidak berani mengemukakan pendapat tidak berani bertindak atau mengambil inisiatif. Lama-kelamaan hilanglah kepercayaan kepada dirinya dan selanjutnya ia juga akan kurang percaya pada orang lain ,ia lekas marah dan sedih. Rasa rendah diri akan menyebabkan orang menjadi suka mengkritik orang lain , tingkah lakunya menjadi sombong. Dalam pergaulan menjadi kaku kurang disenangi kawan kawannya mudah tersinggung dan tidak banyak ikut aktif dalam pergaulan dan pekerjaan.
5. Marah.
Marah adalah ungkapan dari rasa hati yang tidak enak biasanya akibat kekecewaan ketidak puasan atau tidak tercapainya keinginan. Ragu dan bimbang adalah akibat dari kurangsehatnya mental dan lambat laun mungkin akan menimbulkan pertentangan batin. Disamping itu banyak lagi perasaan perasaan yang tidak membawa pada penyesuaian
lingkungannya. Semuanya dapat dikatakan bahwa sebabnya adalah kurang sehatnya mental.

B. Pengaruh kesehatan mental terhadap pikiran dan kcerdasan
1. Sering lupa
Tidak dapat mengkonsentrasikan pikiran tentang sesuatu hal yang penting kemampuan berpikir menurun sehingga seseorang merasa seolah-olah tidak cerdas pikirannya tidak dapat digunakan.
2.Perlakuaan orang tua yang keras tidak banyak memperdulikan kepentingan anak, suka membandingkan dengan anak lain terlalu banyak campur tangan dan sebagainya.


C. Penaruh kesehatan mental terhadap kelakuan
Ketidaktentraman hati atau kurang sehatnya mental sangat mempengaruhi perilaku dan tindakan seseorang. Seseorang yang merasa tertekan gelisah akan mengatasi perasaan yang tidak enak itu dengan dengan jalan mengungkapkannya keluar
D. Pengaruh kesehatan mental terhadap kesehatan badan
Kalau dulu orang mengatakan bahwa mental yang sehat terletak dalam badan yang sehat, maka sekarang terbukti pula sebaliknya, yaitu kesehatan mental menentukan kesehatan badan. Akhir-akhir ini banyak terdapat penyakit yang dinamakan psychosomatic, yaitu penyakit pada badan yang disebabkan oleh mental.
Penyakit-penyakit lain yang banyak terdapat di era millenium ini adalah tekanan darah tinggi, tekanan darah rendah stroke, penyakit jantung dan stres dan sebagainya.

7 komentar:

  1. kalo boleh tau solusinya gimana?
    karena saya sekarang lagi merasakan hal-hal yg diatas.
    mohon bimbingannya :D
    tnx

    BalasHapus
  2. bangun persepsi yang positif terhadap diri anda.. bahwa anda adalah orang yang paling beruntung, karena masih banyak orang yang idak seberuntung anda

    BalasHapus
  3. saya suka merasakan iri terhap ornag yang sukses terus saya jadi bertingkah membenci nya. Apakah aku termaksuk orang yang nda sehat mental nya? dan gimana untuk mengobati penyakit itu?

    BalasHapus
    Balasan
    1. setiap manusia mempunyai kelebihan dan kekurangan. orang yang sukses disuatu bidang belum tentu sukses dibidang lain, dan anadaikan semuanya sukses, maka ketahuilah kesuksesan itu ada batasnya. contohnya seorang pelajar yang sukses di kala kuliah ternyata saat membuka usaha dia gagal total, kemudian adala lagi orang yang sukses baik sekolah maupun perkerjaan, namun dalam rumah tangga dia gagal dan ada lagi sekolah,bekerja,rumah tangga semua sekses namun gagal dalam kesehatan dst....... jadi kalau anda sampai membenci ... kacian deh...

      Hapus
  4. Iri terhadap org sukses itu bagus. Tapi di ambil positif nya aja. Jadiin cambukan buat lebih termotivasi, biar bisa lebih sukses dari pada yg di iri-in :)

    BalasHapus
  5. Sy sekarang lg cemas gelisas takut antah knp tak menentu bagai mana caranya agar tidk berlarut2 ini mslh beri solusix..

    BalasHapus
  6. Mirisnya isu kesehatan mental masih melekat stigma negatif bagi kebanyakan masyarakat Indonesia, jadi bagi yang mengalami penyakit mental merasa minder saat mau menggunakan layanan kesehatan mental. Tapi katanya dengan membaca artikel psikoedukasi secara intensif mampu menurunkan stigma sosial dan pribadi yang disematkan pada pengguna layanan kesehatan mental secara signifikan. Ini penelitiannya.

    BalasHapus