Jumat, 08 Juli 2011

MOTIVASI

Motivasi berpangkal dari kata "motif" yang dapat diartikan sebagai daya  penggerak yang ada di dalam diri seseorang untuk melakukan aktivitas-aktivitas  tertentu demi tercapainya suatu tujuan. Bahkan motif dapat diartikan sebagai  suatu kondisi intern (kesiapsiagaan).
Adapun menurut Mc. Donald, motivasi adalah  perubahan energi dalam diri seseorang yang ditandai dengan munculnya "feeling"  dan di dahului dengan tanggapan terhadap adanya tujuan. Dari pengertian yang  dikemukakan oleh Mc. Donald ini mengandung tiga elemen/ciri pokok dalam motivasi  itu, yakni motivasi itu mengawalinya terjadinya perubahan energi, ditandai  dengan adanya feeling, dan dirangsang karena adanya tujuan.

Namun pada intinya bahwa motivasi merupakan kondisi psikologis yang mendorong  seseorang untuk melakukan sesuatu. Dalam kegiatan belajar, motivasi dapat  dikatakan sebagai keseluruhan daya penggerak di dalam diri siswa yang  menimbulkan, menjamin kelangsungan dan memberikan arah kegiatan belajar,  sehingga diharapkan tujuan dapat tercapai. Dalam kegiatan belajar, motivasi  sangat diperlukan, sebab seseorang yang tidak mempunyai motivasi dalam belajar, tidak akan mungkin melakukan aktivitas belajar.
Terdapat dua jenis motivasi, yaitu motivasi Intrinsik dan motivasi ektrinsik.
·         Motivasi Intrinsik. Jenis motivasi ini timbul dari dalam diri individu sendiri  tanpa ada paksaan dorongan orang lain, tetapi atas dasar kemauan sendiri.
·         Motivasi Ekstrinsik. Jenis motivasi ini timbul sebagai akibat pengaruh dari luar individu, apakah karena adanya ajakan, suruhan, atau paksaan dari orang  lain sehingga dengan keadaan demikian siswa mau melakukan sesuatu atau belajar.

Motivasi Belajar
Nasution (1992) mengungkapkan pengertian motivasi belajar, yaitu kondisi psikologis yang mendorong seseorang untuk belajar. Sedangkan Nurhayati (1999, dalam Maulana, 2002a) berpendapat bahwa motivasi belajar adalah suatu dorongan atau usaha untuk menciptakan situasi, kondisi, dan aktivitas belajar, karena didorong adanya kebutuhan untuk mencapai tujuan belajar.
Dari beberapa pendapat di muka, dapat disimpulkan bahwa motivasi adalah dorongan dari dalam diri individu untuk mencapai suatu tujuan tertentu. Motivasi dapat dijadikan sebagai dasar penafsiran, penjelasan, dan penaksiran perilaku. Adanya motivasi karena seseorang merasakan adanya dorongan kebutuhan untuk mencapai tujuan tertentu.

 Implikasi Motivasi Dalam Pendidikan
Motivasi adalah dorongan dari dalam diri individu untuk mencapai suatu tujuan tertentu. Dari pengertian tersebut, dapat dipahami bahwa motivasi merupakan faktor penggerak segala aktifitas seseorang, serta salah satu penentu berhasil atau tidaknya aktifitas tersebut.
 Dalam banyak kasus, dapat ditemukan berbagai kisah keberhasilan seseorang oleh sebab tingginya motivasi untuk berhasil dalam diri orang tersebut. Sebaliknya, tak jarang pula ditemukan catatan-catatan kegagalan seseorang oleh sebab rendahnya motivasi orang tersebut dalam menggapai tujuannya.
Dalam kaitannya dengan proses belajar-mengajar, tingginya tingkat motivasi yang dimiliki seorang guru atau siswa memiliki pengaruh dan dampak yang besar terhadap keberhasilan proses belajar-mengajar itu sendiri.
Ada beberapa strategi yang bisa digunakan oleh guru untuk menumbuhkan motivasi belajar siswa, sebagai berikut:
  • Menjelaskan tujuan belajar ke peserta didik.
Pada permulaan belajar mengajar seharusnya terlebih dahulu seorang guru  menjelaskan mengenai Tujuan Instruksional Khusus yang akan dicapainya kepada  siswa. Makin jelas tujuan maka makin besar pula motivasi dalam belajar.
  • Hadiah
Berikan hadiah untuk siswa yang berprestasi. Hal ini akan memacu semangat merekauntuk bisa belajar lebih giat lagi. Di samping itu, siswa yang belum berprestasi akan termotivasi untuk bisa mengejar siswa yang berprestasi.
  • Saingan/kompetisi
Guru berusaha mengadakan persaingan di antara siswanya untuk meningkatkan  prestasi belajarnya, berusaha memperbaiki hasil prestasi yang telah dicapai  sebelumnya.
  • Pujian
Sudah sepantasnya siswa yang berprestasi untuk diberikan penghargaan atau pujian. Tentunya pujian yang bersifat membangun.
  • Hukuman
Hukuman diberikan kepada siswa yang berbuat kesalahan saat proses belajar  mengajar. Hukuman ini diberikan dengan harapan agar siswa tersebut mau merubah diri dan berusaha memacu motivasi belajarnya.
  • Membangkitkan dorongan kepada anak didik untuk belajar
Strateginya adalah dengan memberikan perhatian maksimal ke peserta didik.
  • Membentuk kebiasaan belajar yang baik
  • Membantu kesulitan belajar anak didik secara individual maupun kelompok
  • Menggunakan metode yang bervariasi, dan
  • Menggunakan media yang baik dan sesuai dengan tujuan pembelajaran

Motivasi menentukan tingkat keberhasilan belajar siswa. Motivasi menjadi salah  satu faktor yang turut menentukan belajar yang efektif dan menentukan hasil  belajar yang lebih baik. Motivasi tidak dapat diabaikan di dalam kegiatan belajar mengajar, karena tanpa adanya motivasi suatu kegiatan belajar mengajar kurang berhasil. Sebagai salah satu kemungkinan yang dapat dilakukan oleh guru adalah dengan memberi rangsangan atau dorongan kepada siswa. Motivasi yang diberikan oleh guru merupakan faktor yang dapat menumbuhkan semangat siswa dalam mencapai tujuan belajarnya.
Tumbuhnya motivasi belajar dalam diri siswa, dapat meningkatkan kesadaran siswa terutama dalam belajar. Siswa menyadari, bahwa hanya dengan belajar yang sungguh-sungguh dapat mencapai kesuksesan dengan tolak ukur adalah nilai yang bagus.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar