APLIKASI PSIKOLOGI SOSIAL TENTANG PELANGGARAN PERATURAN LALU LINTAS
Disusun oleh :
Ridho Hudayana (05410002)
Yuni Rachmania (05410015)
Endraswari Kusuma A (05410034)
Disusun oleh :
Ridho Hudayana (05410002)
Yuni Rachmania (05410015)
Endraswari Kusuma A (05410034)
PENDAHULUAN
Dalam psikologi social terdapat beberapa pembahasan, salah satunya adalah lalu lintas. Lalu lintas merupakan alur hilir mudik para pengguna jalan raya (pejalan kaki, pengendara roda dua,pengendara roda empat dll) yang memiliki hak dan kewajiban tertentu.
Kita tidak pernah lepas dari yang namanya lalu lintas. Karena dalam keseharian kita selalu menggunakan jalan raya di mana jalan raya tersebut merupakan bagian dari lalu lintas.
Kita memasukan teori lalu lintas pada teori psikologi lingkungan. Psikologi lingkungan adalah disiplin yang membahas hubungan timbal balik di antara dunia fisik dan tingkah laku manusia. Selain itu, menurut Fisher, Bell, dan Baum (1984) mengemukakan bahwa psikologi lingkungan adalah cabang psikologi yang menekankan perhatiannya pada isu-isu lingkungan berdasar pada sudut pandang pengetahuan dan tehnik-tehnik metodologis yang telah di kembangkan oleh cabang-cabang psikologi yang lain. Disiplin ini memiliki orientasi bersifat teoritis maupun yang bersifat praktis.
Teori psikologi lingkungan yang di gunakan adalah
1.The Environment Load Approach
2.Behaviour Constraint Theory
3.Environment Stress Theory
4.Arousal Theory
5.Adaptation Level Theory
FENOMENA
Tidak taat pada peraturan lalu lintas
Masyarakat Indonesia masih kurang sadar terhadap peraturan lalu lintas yang ada. Mereka masih belum menyadari seberapa penting manfaat dari menaati peraturan tersebut. Padahal peraturan tersebut di buat untuk melindungi, memudahkan, dan memberikan kelancaran dalam berkendaraan. Berbagai macam pelanggaran yang sering di lakukan oleh para pengguna jalan raya adalah sebagai berikut.
Tidak menggunakan helm
Para pengendara sepeda motor sering menyepelekan hal ini, yakni tidak menggunakan helm. Mereka kurang menyadari pentingnya menggunakan helm pada saat berkendaraan. Mereka malah merasa keberatan jika peraturan tersebut di perketat. Padahal peraturan itu juga untuk melindungi diri mereka sendiri. Jika terjadi sesuatu seperti jatuh / mengalami kecelakaan, bagian kepala mereka yang tidak menggunakan helm pasti cendera akan lebih berat dari pada penfendara yang memakai helm. Hal tersebut tentunya akan merugikan diri sendri dan yang pasti akan menghambat arus lalu lintas yang disebabkan kecelakaan sebagai akibat dari pengemudi kendaraan yang tidak mematuhi pelaturan
Melanggar rambu lalu lintas
Banyak sekali pengendara yang tidak menghiraukan rambu lalu lintas. Lampu merah yang harusnya berhenti di terobos saja. Hal itu pula yang sering menyebabkan tingkat kecelakaan dan kekacauan dalam arus lalu lintas semakin meningkat.
Crossboy
Anak-anak jalanan sering sekali mengganggu kelancaraan arus lalu lintas. Mereka terkadang berada di tengah jalan untuk mengamen, menawarkan sesuatu, atau meminta-minta pada pengguna jalan raya yang mengakibatkan arus lalu lintas jadi terganggu.
TEORI
Lalu lintas merupakan alur hilir mudik para pengguna jalan raya (pejalan kaki, pengendara roda dua,pengendara roda empat dll) yang memiliki hak dan kewajiban tertentu.
Menurut Fisher, Bell, dan Baum (1984) mengemukakan bahwa psikologi lingkungan adalah cabang psikologi yang menekankan perhatiannya pada isu-isu lingkungan berdasar pada sudut pandang pengetahuan dan tehnik-tehnik metodologis yang telah di kembangkan oleh cabang-cabang psikologi yang lain. Disiplin ini memiliki orientasi bersifat teoritis maupun yang bersifat praktis.
TEORI PSIKOLOGI LINGKUNGAN
1.The Environment Load Approach (manusia mempunyai kapasitas terbatas untuk memproses informasi yang berasal dari lingkungan).
2.Behaviour Constraint Theory (teori keterbatasan perilaku); hal ini membuat manusia berusaha mencapai kebebasan.
3.Environment Stress Theory (Lingkungan yang menyebabkan stres)
4. Arousal Theory (Lingkungan membangkitkan semangat & menyebabkan peningkatnya performen seseorang)
5. Adaptation Level Theory (Manusia mempunyai kemampuan untuk menyesuaikan diri dengan lingkungannya).
Ketaatan Terhadap Otoritas Yang Sah
Harapan dari orang yang menduduki posisi tertentu dalam otoritas tertentu adalah menimbulkan ketaatan. Hal-hal yang mebuat individu merasa lebih bertanggung jawab terhadap perilakunya sendiri atau yang menonjolkan aspek negative dari apa yang di lakukannya akan mengurangi tingkat kepatuhan.
Salah satu factor yang paling penting dalam ketaatan adalah bahwa orang memiliki otoritas yang sah dalam situasi itu, sesuai dengan norma social yang berlaku.
PEMBAHASAN
Lalu lintas merupakan alur hilir mudik para pengguna jalan raya (pejalan kaki, pengendara roda dua,pengendara roda empat dll) yang memiliki hak dan kewajiban tertentu.
Lalu lintas merupakan salah satu pembahasan dalam psikologi lingkungan. Dalam makalah ini terdapat beberapa fenomena yang sering terjadi dalam arus lalu lintas. Seperti para pengguna jalan raya yang kurang sadar terhadap peraturan lalu lintas. Kurang sadarnya para pengguna jalan raya tersebut di karenakan manusia mempunyai kapasitas yang terbatas untuk memproses informasi yang berasal dari lingkungan. Seperti pada teori The Environment Load Approach.
Dalam Behavior Constraint Theory yang menjelaskan bahwa manusia memiliki keterbatasan perilaku yang menyebabkan individu tersebut berusaha mencapai kebebasan. Dalam fenomena ini perilaku pengendara yang tidak mau mematuhi peraturan lalu lintas dapat di sebabkan karena adanya keterbatasan perilaku tersebut.
Environment stress theory juga menyebutkan bahwa lingkungan dapat mempengaruhi stress. Lingkungan yang berpolusi menimbulkan pengaruh negative terhadap kesehatan dan perilaku individu selaku pengguna jalan raya.
Arousal Theory dalam psikologi lingkungan menerangkan bahwa lingkungan dapat membangkitkan semangat dan menyebabkan peningkatan performen individu. Misalnya bila peraturan lalu lintas dapat di taati dan arus lalu lintas lancar, maka para pengguna jalan dan aparat yang mengatur sama-sama memiliki kenyamanan dalam proses arus lalu lintas.
Manusia mempunyai kemampuan untuk beradaptasi dengan lingkungannya seperti yang di paparkan dalam Adaptation Level Theory. Dimana seharusnya para pengendara kendaraan bermoor dapat menyesuaikan diri ketika berada dalam arus lalu lintas dengan cara mentaat peraturan lalu lintas.
Ketaatan dapat di pengaruhi peniruan dari imitasi seperti perilaku yang lain, individu cenderung melakukan apa yang mereka lihat yang di lakukan oleh orang lain
Salah satu kasus yang menarik mengenai penggunaan pengganjaran bagi orang yang melanggar adalah Efek Hawthorene yaitu salah satu cara yang paling efektif untuk menekakan agar orang bersedia melakukan sesuatu dengan menunjukan kepada mereka bahwa kita sangat memperhatikan mereka dan sangat mengharapkan mereka untuk melakukan hal itu.
KESIMPULAN
Peraturan lalu lintas merupakan peraturan yang harusnya di taati oleh para pengguna jalan raya, namun sampai saat inipun masih banyak sekali para pengguna jalan raya khususnya para pengendara kendaraan bermotor menyepelekan peraturan ini. Seperti tidak menggunakan helm, tidak membawa sim, tidak menggunakan safety belt dll.
Salah satu penanganan terhadap pelanggar peraturan adalah dengan Efek Hawthorene yaitu salah satu cara yang paling efektif untuk menekakan agar orang bersedia melakukan sesuatu dengan menunjukan kepada mereka bahwa kita sangat memperhatikan mereka dan sangat mengharapkan mereka untuk melakukan hal itu.
Teori psikologi lingkungan yang di gunakan dalam pembahasan fenomena ini adalah:
Teori psikologi lingkungan yang di gunakan adalah
1The Environment Load Approach
2Behaviour Constraint Theory
3Environment Stress Theory
4Arousal Theory
5Adaptation Level Theory
DAFTAR PUSTAKA
Hanurawan Fattah. 2005. Psikologi Sosial Terapan dan Masalah-Masalah Sosial. Yogyakarta: UAD Press.
Sears, David; Freedman, Jonanthan dan Peplau, Anne.1985. Psikologi Sosial. Jakarta: Erlangga.
Nuqul,Lubabin,Fathul. Modul Psikologi Sosial II
Tidak ada komentar:
Posting Komentar