PENGARUH MANAJEMEN WAKTU
TERHADAP PENYELESAIAN TUGAS-TUGAS
PERKULIAHAN
By
Ziyadatur Rahmah
|
Nur Rodiyah
|
Sadid
al Muqim
|
A. LATAR BELAKANG
Apa yang dimaksud dengan manajemen waktu? Pernahkah kita dikejar-kejar
dengan waktu, misalnya saja deadline pengumpulan tugas, atau sedang ujian masa
kuliah yang waktunya kurang cukup? Ataukah kita sedang mengerjakan suatu
project yang waktunya sangat singkat?
Pasti semua individu pernah
mengalami hal-hal seperti itu, termasuk juga dengan para mahasiswa yang tidak
akan lepas dengan tugas perkuliahan. Beberapa individu merasa belum bisa
mengatur jadwal sesuai dengan apa yang akan dilakukan, misalnya saja memakai
agenda. sudah tertulis pada hari senin misalnya kita harus mengerjakan sesuatu dan
harus selesai pada sore harinya, ternyata ada beberapa sebab yang yang menjadi
problem atau masalah untuk mencapai target tersebut, baik itu yang kita bentuk
sendiri sebagai upaya rasionalisasi atau secara nyata terdapat halangan. Mungkin kurang disiplin, kurang motivasi, dan
kurang gigih untuk mencapainya.
Pada dasarnya hal-hal tersebut
mereupakan pemicu kegagalan untuk mencapai target-target tujuan yang akan kita
capai atau yang kita inginkan. Seringnya seseorang menganggap remeh suatu
persoalan atau menunda-nunda pekerjaan, hingga terlena dan pada akhirnya pada
waktu yang ditentukan selalu mengerjakan dengan terburu-buru dengan hasil yang tidak
maksimal.
Kadang seseorang harus
mengorganisasikan kembali persepsinya bahwa ketepatan penggunaan waktu dan
penyelesaian tugas yang maksimal tanpa tergesa merupakan mencapaian target tujuan
yang ditentukan, walaupun sulit sekali untuk mendisiplinkan diri bagi
orang-orang yang sudah terbiasa dengan ritme kerja yang lamban. Ada upaya dari
dalam diri yang mengatakan harus mengerjakan sesuatu dengan cepat, tetapi
betapa lebih besarnya godaan dari bisikan dalam diri negatif mengatakan
sebaliknya. Pemikiran (persepsi) itulah yang harus dihilangkan.
Disisi lain, tugas (termasuk
juga tugas perkuliahan) bukanlah permainan pendidik kepada anak didiknya,
karena hal ini adalah salah satu metode penilaian atau salah satu metode
evaluasi pada anak didik tentang materi yang diberikan. Karena berbentuk
mengarang, maka evaluasi ini bersifat komprehensif, artinya dengan manggunakan
semua hasil yang didapatkan selama periode pendidikan.
Bukan hanya untuk tugas
perkuliahan yang bersifat mengarang saja yang membutuhkan pengelolaan waktu
yang baik, namun jika bersifat obserfatif, maka pun juga membutuhkan
perencanaan dan persiapan maksimal, disamping juga waktu dan tenaga. Karena
menurut Sumandi Suryabrata, setiap tugas yang berorientasi pada evaluasi hasil
belajar membutuhkan metode yang jelas dan baik untuk menyelesaikannya.
Dengan begitu, melalui
manajemen waktu individu harus dapat mengatur segala macam hal yang akan dilakukan
dan belajar berencana jangka pendek maupun jangka panjang. Sehingga
penyelesaian tugas yang menjadi beban studi dapat diselesaikan dengan maksimal
dan tentunya sesuai dengan waktu yang telah diberikan oleh pengajar.
B. RUMUSAN MASALAH
Sehubungan dengan latar belakang di atas, maka rumusan masalah dalam
penelitian ini adalah:
1.
Bagaimana penyelesaian tugas-tugas perkuliahan oleh
anak didik (dalam hal ini adalah mahasiswa) sebelum adanya metodologi manajemen
waktu?
2.
Bagaimana penyelesaian tugas-tugas perkuliahan oleh
anak didik sesudah adanya metodologi manajemen waktu?
3.
Apa pengaruh metodologi manajemen waktu pada penyelesaian
tugas-tugas? Dan apa hubungannya?
C. TUJUAN PENELITIAN
Berdasarkan rumusan masalah di atas, maka tujuan yang ingin dicapai dari
penelitian ini adalah:
1.
Mengetahui sejauh mana penyelesaian tugas-tugas
perkuliahan oleh anak didik (dalam hal ini adalah mahasiswa) sebelum adanya
metodologi manajemen waktu.
2.
Mengetahui sejauh mana penyelesaian tugas-tugas
perkuliahan oleh anak didik sesudah adanya metodologi manajemen waktu?
3.
Mengetahui pengaruh metodologi manajemen waktu pada penyelesaian
tugas-tugas, dan hubungan antara keduanya.
D. MANFAAT PENELITIAN
Hasil penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat:
·
Secara teoritis;
1)
Sebagai referensi program pendidikan dalam kegiatan
belajar mengajar yang aktif,
2)
Sebagai pengetahuan tentang metode-metode penyelesaian tugas
dan evaluasi yang maksimal, dan
3)
Sumbangan teori baru dalam membentuk pribadi yang
mantap dengan kontrol diri yang baik.
·
Secara praktis;
1)
Bagi pendidik, sebagai acuan dalam mengembangkan
motivasi siswa atau anak didiknya dalam proses belajar-mengajar,
2)
Sebagai penilaian hasil belajar secara evaluatif pada
anak didik, dan
3)
Modifikasi prilaku dalam hal kedisiplinan serta
menghargai waktu.
E. KAJIAN TEORI
Manajemen
Waktu
Kronos adalah waktu-waktu yang kita jalani, misalnya senin, selasa, sehari, sebulan, setahun. Seringkali kita menggunakannya pada istilah kronologis.
Sedangkan kairos adalah waktu yang bermakna bagi kita. Dari
usia 0 tahun hingga 17 tahun kita menjalani kronos, tapi dalam kurun waktu itu
pasti ada saat-saat penting yang membawa kesan tersendiri bagi kita, misalnya
saat pertama masuk sekolah, saat bertengkar dengan sahabat, saat pertama kali
jatuh cinta, saat gagal di ujian, saat menjadi juara di pertandingan olahraga. Bagaimana reaksi kita pada saat itu dan
bagaimana kita menghadapinya? Pelajaran apa yang kita peroleh dari peristiwa
itu? Itulah kairos, saat-saat bermakna dalam perjalanan hidup yang membentuk
karakter individu.
Kairos tidak harus
berupa peristiwa besar, mungkin hanya peristiwa kecil atau sepele, tapi yang
penting bisa belajar sesuatu dari peristiwa itu. Intinya, marilah kita
belajar peka untuk melihat makna dibalik peristiwa. Ada perbedaan besar antara orang yang hanya
sekedar menjalani kronos dengan orang yang mampu melihat kairos-kairos dalam
hidupnya.
Orang yang mampu memahami waktu sebagai kairos, melihat hidup
sebagai kesempatan, bukan sekedar hidup yang dijalani begitu saja tanpa makna.
Kesempatan untuk mengalami suka dan duka, sukses dan gagal, yang memproses diri
kita menjadi pribadi yang matang dan tangguh. Kesempatan untuk mengisi hidup
ini dengan banyak hal yang bermakna..
Kita masuk perguruan tinggi selama 4 atau 5 tahun, apakah
hanya untuk mendapat gelar sarjana? Harus lebih dari itu, waktu-waktu itu akan
menjadi kesempatan untuk meraih kairos-kairos. Kesulitan ketika belajar,
kegagalan di ujian, pertemuan dengan orang serta lingkungan yang baru, adalah
kesempatan untuk belajar menjadi pribadi yang lebih ulet, lebih punya kontrol
diri, lebih mampu menyesuaikan diri dan sebagainya.
Memanajemen Waktu Dengan Tepat
Jika kita memahami waktu sebagai kairos, kita akan menyadari
bahwa waktu itu begitu berharga. Mungkin ada banyak hal yang ingin kita lakukan
dan kita alami dalam hidup ini, bagaimana cara mengaturnya? Ada tiga hal yang harus kita miliki: Goal
- Plan - Take Action.
a.
Goal (tujuan)
Masing-masing orang tentu berbeda dalam cita-cita
atau tujuan. Ini penting, karena banyak orang yang menjalani hari-hari
hidupnya tanpa tahu untuk apa ia hidup. Hidup menjadi seperti petualangan tanpa
arah atau hanya sebuah rutinitas. Padahal hidup adalah sebuah perjalanan yang
perlu direncanakan dengan baik. Jika belum menemukan tujuan hidup, waktu dapat
membantu merencanakan hal itu, bahkan dengan meminta bantuan pada orang yang
mampu membimbing. Ini adalah langkah awal yang penting.
Setelah kita tahu
apa yang ingin kita capai dalam hidup (ini adalah tujuan jangka panjang), kemudian
dapat dilanjutkannya dengan membuat tujuan-tujuan atau target-target jangka
pendek, sebagai langkah untuk mencapai tujuan akhir. Target untuk 5 tahun
mendatang, target tahun ini, target semester ini, bahkan target hari ini. Tujuan
(target) bisa lebih dari satu, misalnya target dalam bidang studi, pekerjaan,
spiritual, dan sebagainya.
b.
Plan (rencana)
"If you
fail to plan, you plan to fail." Pernyataan ini menunjukkan betapa
pentingnya sebuah perencanaan. Jika kita sudah punya tujuan/target yang jelas,
kita dapat merencanakan langkah dan cara untuk mencapai hal itu.
Beberapa langkah
yang dapat kita lakukan adalah :
1)
Mengatur aktivitas
Meng-evaluasi
kembali aktivitas-aktivitas yang biasa dilakukan selama ini. Dari sekian banyak
aktivitas yang ada, dapat dipilih mana yang perlu dilakukan, dan tidak, hingga
aktivitas-aktivitas yang lebih baik dilakukan diwaktu luang.
2)
Menentukan prioritas
Setelah seleksi aktivitas,
terkadang terdapat dorongan untuk melakukan banyak hal lain, misalnya: kuliah,
les Inggris, les musik, olahraga, kumpul dengan teman-teman, ikut organisasi
atau pelayanan, bekerja paruh waktu, dan sebagainya. Jika melakukan semuanya,
mungkin hasilnya tidak optimal, dan bisa jadi yang terpenting justru
terabaikan.
Menentukan
aktivitas-aktivitas yang harus mendapat prioritas utama, dan
aktivitas-aktivitas yang boleh kita lakukan, namun pada porsi yang tepat,
adalah cara efektif dalam membuat rencana.
3)
Membuat rencana yang realistis
Jika telah terdapat target
yang realistis, maka kita juga perlu membuat rencana yang realistis. Misalnya
dalam semester pertama mempunyai target untuk mencapai IP di atas 2.5, maka
hendaknya membuat rencana agar target itu tercapai. Dapat dengan membuat jadwal
belajar secara teratur, dan sebagainya.
4)
Melaksanakan rencana secara fleksibel
Terkadang rencana
yang tersusun terganggu oleh hal-hal yang tidak terduga. Hal ini perlu
diwaspadai, bukan dengan mengubah rencana karena hal-hal yang lain. Jikalau ada
kegiatan di luar rencana yang harus dilakukan, maka aturlah waktu sehingga hal
yang penting tetap dapat kita laksanakan.
5)
Membuat agenda harian
Mempunyai jadwal
kegiatan harian akan sangat membantu untuk memanajemen waktu yang dimiliki,
namun tidak semua orang membuat secara detil. Target jangka panjang akan
tercapai jika kita mampu mendisiplin diri untuk menyelesaikan target-target
harian.
c.
Take Action (bertindak)
Melakukan apa yang
sudah direncanakan, karena jika tidak, semua target dan rencana yang telah dibuat
tidak punya arti apa-apa.
Fungsi Manajemen Waktu
Mengelola waktu bukan berarti kehilangan waktu luang untuk
bersenang-senang. Bukan pula berarti bahwa waktu dalam 24 jam per hari harus
dihabiskan untuk belajar. Justru sebaliknya. Prinsip utama dari pengelolaan
waktu secara efektif adalah pembagian waktu yang efektif untuk
kegiatan-kegiatan yang meliputi: waktu untuk belajar, waktu untuk bekerja dan
kegiatan sosial maupun waktu bagi diri sendiri untuk bersantai.
Bagaimanapun waktu untuk bersantai diperlukan oleh seorang
mahasiswa selain waktu untuk belajar. Sebagian waktu untuk bersantai tersebut
diperlukan untuk mengembalikan energi yang sudah terpakai untuk belajar dan
bekerja. Baik belajar maupun bekerja membutuhkan energi yang tidak sedikit,
terutama untuk berkonsentrasi dalam mengerjakan sesuatu. Energi yang terpakai
untuk berkonsentrasi ini harus diganti. Jika tidak, maka sangat mungkin sekali
seseorang mengalami perasaan tertekan atau stres.
Kiat utama untuk mengelola
waktu belajar adalah kombinasi dari fleksibilitas dan disiplin.
Seringkali jadwal belajar telah disusun, namun kemudian ada kegiatan
mendadak yang harus diikuti. Hal ini mendorong untuk tetap berdisiplin namun
sekaligus fleksibel untuk mengganti waktu yang hilang tersebut dengan mencari
waktu lain. Bagaimanapun, belajar membutuhkan waktu dan seseorang harus
memutuskan sendiri kapan akan belajar, juga perlu mengetahui kiat-kiat yang dapat dipergunakan untuk
mengelola waktu belajar dengan efektif.
Prinsip-Prinsip Manajemen Waktu
Menurut DR Jan
Yager, prosedur menejemen waktu bukanlah hal yang mudah, sehingga ada yang
harus diperhatikan dalam pelaksanaannya, terlebih hal ini adalah penyelesaian
tugas. Menurutnya, hal yang harus dilakukan adalah: 1) selalu aktif (bukan
reaktif); 2) tentukan sasaran (tujuan); 3) tentukan prioritas dalam bertindak; 4)
pertahankan fokus; 5) buat tenggat waktu yang realistis; dan 6) dengan
menggunakan teori “Lakukan Sekarang Juga” (DO IT NOW), penjelasan ini
dapat diperluas sebagai mana berikut:
o
D = Divide (bagi-bagi tugas)
Membagi tugas menjadi beberapa
bagian pembahasan. Dengan hal ini akan lebih mudah dalam mengerjakan, yakni
dimulai dari yang paling dasar atau pokok menuju perluasannya.
o
O = Organize (atur cara pelaksanaan)
Mengerjakan dengan bertahap
sesuai jadwal yang telah dibuat terlebih dahulu. Dimulai dengan pencarian
referensi hingga hasil yang harus ditulis.
o
I = Ignore (abaikan gangguan)
Sebenarnya hal ini tidak
begitu tepat jika disebut gangguan, namun karena keadaan emosi yang tertekan
dengan adanya tugas, sehingga beberapa kondisi luar sangat berpengaruh.
o
T = Take (ambil kesempatan)
Sekalipun ada tugas yang harus
dikerjakan, bukan berarti kegiatan lain akan tersingkirkan, namun begitu perlu
apa yang sebelumnya disebut dengan jadwal kegiatan yang terencana. Dan giliran
fokus tugas, itulah kesempatan.
o
N = Now (sekarang harus di jalankan)
Kerjakan tugas jika telah
memasuki jadwal yangtelah ditentukan. Dalam arti sebagai prioritas dengan
aktifitas lain. Tidak untuk dimundurkan atau digantikan waktu yang lain.
o
O = Opportunity
(ambil kesempatan)
Perubahan aktifitas diluar
rencana merupakan keuntungan waktu, sehingga hal itu dapat digunakan .
o
W = Watch out (waspada dengan waktu)
Waktu adalah tetap, sehingga
penggunaan yang efisien akan semakin baik.
Tips lain dalam menjalankan metode
menejemen waktu adalah:
·
Lakukan
survei waktu pribadi
Memperkirakan waktu yang telah dihabiskan dalam
aktivitas tertentu.
·
Perhatikan
jadwal harian
·
Jangan
menjadi perfeksionis
Berusahalah agar menjadi orang sempurna yang siap
menghadapi kekalahan. Memiliki tujuan yang ingin dicapai dengan kemampuan yang
ada.
·
Belajarlah
berkata tidak
Misalnya, terdapat ajakan. Karena jika tidak akan menjadi pertimbangan yang
juga akan menghabiskan waktu.
·
Belajar
menentukan prioritas
Pada aktivitas dan keputusan.
·
Gabungkan
sejumlah aktivitas (jika bisa)
·
Adaptasi
diri
Yang penting adalah bagaimana agar upaya ini dapat
berhasil. Jadwal waktu yang tidak jujur dan jadwal kegiatan pribadi bukan
jadwal waktu yang tepat.
Tugas-Tugas Perkuliahan
Pedidikan adalah usaha
manusia (pendidik) untuk dengan tanggung jawab membimbing anak-anak didik
ke-kedewasaan (Umadi Suryabrata, Psikologi Pendidikan, hal 293). Sebagai
suatu usaha yang mempunyai tujuan atau cita-cita tertentu sudah sewajarnya bila
secara implisit telah mengandung masalah penilaian terhadap hasil usaha
tersebut. Hal ini disebabkan setiap orang selalu ingin mengetahui (dengan
alasan yang bermacam-macam) sampai sejauh mana tujuan atau cita-cita yang ingin
dicapai itu sedah terwujud atau terlaksana dalam usaha yang telah dijalankan.
Adapun cara melakukan
penilaian tersebut adalah sangat beragam sekali, diantaranya dengan menggunakan
testing, ada yang dengan jalan menyuruh melakukan suatu tugas tertentu, dengan
melakukan tanya-jawab pada materi yang telah diberikan, atau dengan memberikan
tugas mengarang, hingga menyuruh mereproduksi hal-hal yang telah diterima
sebagai pelajaran. Namun hingga kini cara yang paling populer dalam penilaian
adalah dengan ujian tertulis yang diberikan dan dilaksanakan pada akhir kegiatan
belajar-mengajar.
Semua itu pada
hakikatnya adalah bentuk-bentuk khusus dari penilaian atau evaluasi hasil
belajar (secara formal).
Begitu juga dengan tugas
perkuliahan, sebut saja review, resum atau tugas pembuatan makalah, baik itu
individual atau kelompok. Ini dilakukan bukan karena ketidak kreatifan para
pendidik, namun hasil dari tugas itu merupakan salah satu akumulasi hasil nilai
akhir yang akan diperoleh setiap anak didik, dalam hal ini adalah mahasiswa.
Hubungan Manajemen Waktu
Dengan Manajemen waktu
Manajeme waktu adalah
salah satu metode penyelesaian tugas. Sehingga jika tugas-tugas (perkuliahan)
dilakukan dengan menggunakan metode ini, maka akan menghindari penyelesaian
yang kebut-kebutan, dalam arti harus dilakukan pada waktu yang sempit sekali
dengan deadline pengumpulan tugas.
Jika dipandang lebih
jauh lagi, kemungkinan akan menghindari rasa down (sters) pada anak
didik jika tugas itu dilanjutkan dengan pemaparan secara presentatif kepada
audien dilokal.
Aspek yang dapat
diperoleh dalam menyelesaikan tugas dengan memakai metode manajemen waktu
adalah:
1) Maksimal penyelesaian
Hasil tugas secara maksimal. Dalam arti setiap bagian dalam sub-subnya
telah terbahas didalamnya, juga dapat dipertanggung jawabkan.
2) Ketelitian penyelesaian
Hasil tugas yang tanpa ada pengurangan pembahasan atau ketinggalan. Ini
tidak bisa dilakukan dengan sekali kerja, karena setidaknya melalui koreksi.
3) Ketepatan penyelesaian
Hasil tugas yang diselesaikan sesuai pada pembahasan dan sesuai juga pada
waktu yang telah ditentukan.
F. HIPOTESIS
Hipotesis merupakan kesimpulan atau perkiraan yang cermat yang dirumuskan
dan untuk sementara diterima sebagai kebenaran untuk menjelaskan kenyataan,
peristiwa, kondisi yang diamati untuk membimbing penelitian lebih jauh. Di
dalam eksperimen, jika secara statistikal terdapat dua hipotesis yakni:
a.
H1 : Ada
pengaruh manajemen waktu terhadap penyelesaian tugas perkuliahan.
b.
Ho : Tidak ada pengaruh manajemen waktu
terhadap penyelesaian tugas perkuliahan.
Maka hepotesis
yang dikeluarkan oleh peneliti adalah: H1 atau Ada pengaruh
manajemen waktu terhadap penyelesaian tugas perkuliahan.
G. IDENTIFIKASI VARIABEL
Dalam eksperimen ini peneliti memakai dua variabel yakni, variabel
pertama penyelesaian tugas perkuliahan, sedangkan variabel kedua adalah manajemen
waktu. Variabel pertama merupakan variabel terikat, sedangkan manajemen waktu
merupakan variabel bebas.
a.
Variabel bebas (independent Variabel), yaitu variabel
yang dinggap menjadi penyebab bagi terjadinya perubahan pada variabel terikat.
Pada penelitian ini yang menjadi veriabel bebasnya adalah manajemen waktu.
b.
Variabel terikat (dependent variabel), yaitu variabel
yang dipengaruhi oleh variabel bebas, yang dalam eksperimen perubahannya diukur
untuk mengetahui efek dari suatu perlakuan. Pada penelitian ini variabel
terikatnya adalah penyelesaian tugas perkuliahan.
H. DEFINISI OPERASIONAL
Manajemen
waktu merupakan
perencanaan, pengorganisasian, penggerakan, dan pengawasan produktivitas waktu.
Waktu menjadi salah satu sumber daya unjuk kerja. Sumber daya yang mesti
dikelola secara efektif dan efisien. Efektifitas terlihat dari tercapainya tujuan
menggunakan waktu yang telah ditetapkan sebelumnya. Dan efisien tidak lain mengandung dua
makna, yaitu: makna pengurangan waktu yang ditentukan, dan makna investasi
waktu menggunakan waktu yang ada.
Manajemen waktu bertujuan kepada
produktifitas yang berarti rasio output dengan input. Merencanakan terlebih
dahulu penggunaan waktu bukanlah suatu pemborosan melainkan memberikan pedoman
dan arah bahkan pengawasan terhadap waktu. Dari tinjauan secara komprehensif pekerjaan yang hendak
dikerjakan dan rumusan tertulis sebuah rencana dapat diketahui prioritas
hubungan antar aktifitas yang akan dikerjakan sendiri serta didelegasikan.
Jebakan yang
sering muncul disini adalah rasa percaya diri dapat cepat bila dikerjakan
sendiri dimana itu perasaan yang kurang tepat. Setelah pengorganisasian terjadi
maka penggerakan pun dilakukan yang mencakup pelaksanaan sendiri dan pemberian
motivasi kepada pemegang delegasi. Satu hal yang penting ialah komitmen kuat
untuk konsisten pada rencana dan mengeliminasi gangguan-gangguan termasuk
permintaan bantuian dari atasan maupun bawahan dengan cara berani mengatakan “TIDAK”.
Akhirnya setelah selesai tuntas pekerjaan dilakukan pengawasan berdasarkan
rencana, yang tidak lupa memberikan reward terhadap keberhasilan. Dalam situasi
waktu sesuai rencana belum habis sedangkan pekerjaan telah tuntas seyogyanya
dipergunakan untuk menambah kuantitas, merencanakan pekerjaan selanjutnya dan
atau investasi waktu.
Empat prinsip
yang tercantum diatas (merencanakan, mengorganisasikan, menggerakkan dan
melakukan pengawasan) adalah applikabel dalam semua pekerjaan.
Tidak
mengecualikan pekerjaan adalah tugas pendidikan yang diberikan oleh pendidik
sebagai proses penilaian hasil belajar. Hal ini tidak bisa ditolak, karena
setiap pendidik mempunyai power untuk memberikan tugas kepada anak didiknya,
untuk dikerjakan dan diselesaikan.
Proses
evaluasi pendidikan tidak hanya dilakukan dengan model take home saja, karena
pada hakikatnya beberapa cara itu hanyalah metode penilaian dari hasil belajar.
Namun pendidikan di Indonesia
tidak bisa disamakan dengan yang terjadi di negara lain yang sifatnya intensif
pada satu pokok studi yang dipilih, sehingga pada setiap kurikulumnya dapat
menghabiskan beberapa program studi. Kemudian bagaimana jika studi itu
menggunakan evaluasinya dengan teke home?
Sehubungan
dengan dinamika itu, penggunaan manajeman waktu secara baik dengan tidak
melupakan empat prinsip diatas akan sangat membantu pada pelajar atau anak
didik dalam mengerjakan dan menyelesaikan tugas-tugas yang diberikan oleh
pendidik.
I. SUBYEK PENELITIAN
Subjek penelitian adalah mahasiswa psikologi semester III
Universitas Islam Negeri (UIN) Malang
yang dipilih secara Random sebanyak 30 orang. Dengan klasifikasi 18 orang dalam
kelompok kontrol dan 12 orang dalam kelompok eksperimen.
J. METODE PENGUMPULAN DATA
Metode pengumpulan data adalah cara pengambilan data atau disebut dengan
instrumen. Menurut Arikunto instrument penelitian merupakan alat Bantu bagi
peneliti dalam mengumpulkan data. Instrumen pengumpulan data dalam penelitian
ini dilakukan dengan jenis metode angket dan wawancara.
a.
Angket
Angket adalah sejumlah pertanyaan tertulis yang dilakukan untuk
memperoleh informasi dari responden dalam arti laporan pribadinya dan hal-hal
lain yang ia ketahui. Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini adalah
metode angket tertutup, yaitu daftar peryataan atau pertanyaan yang harus
dijawab oleh subyek, dimana dalam menjawab subyek harus memilih jawaban yang
telah disediakan oleh peneliti. Dalam instrumen angket ini pernyataan didikuti
oleh kolom-kolom yang menunjukkan tingkatan-tingkatan.
Secara rinci dapat dilihat
dalam tabel berikut.
Item
|
Indikator (Point Pernyataan)
|
SS
|
S
|
TS
|
STS
|
Maksimal Penyelesaian
|
1)
Setiap
sub-bab dari tugas telah diselesaiakan
|
||||
2)
Prosentase
penyelesaian tugas ini tinggi
|
|||||
3)
Saya
berani mempertanggungjawabkan hasil tugas ini didepan audien
|
|||||
4)
Dan
lain-lain
|
|||||
Ketelitian Penyelesaian
|
1)
Saya
mengerjakan tugas ini sendirian
|
||||
2)
Saya
melakukan beberapa kali koreksi dan acc ke pendidik
|
|||||
3)
Dan
lain-lain
|
|||||
Ketepatan Penyelesaian
|
1)
Pembahan
dalam tugas ini sudah sesuia dengan yang diberikan pendidik
|
||||
2)
Saya
mengerjakan tugas ini sesuai dead line yang diberikan
|
|||||
3)
Dan
lain-lain
|
Instrumen ini memiliki
empat alternatif jawaban dan responden harus memilih salah satu dari empat
alternatif jawaban yang disediakan. Alternatif jawaban yang disediakan adalah :
sangat setuju, setuju, tidak setuju dan sangat tidak setuju. Pemberian skor
dari jawaban yang dipilih untuk setiap butir pernyataan favourabel adalah :
a.
Untuk respon sangat setuju diberi skor 4
b.
Untuk respon setuju diberi skor 3
c.
Untuk respon tidak setuju diberi skor 2
d.
Untuk respon sangat tidak setuju diberi skor 1
Pemberian skor dari
jawaban yang dipilih untuk setiap butir peryataan Unfavourabel adalah :
a.
Untuk respon sangat tidak setuju diberi skor 4
b.
Untuk respon tidak setuju diberi skor 3
c.
Untuk respon setuju diberi skor 2
d.
Untuk respon sangat setuju diberi skor 1
b.
Wawancara
Wawancara adalah metode pengumpulan data dengan jalan Tanya jawab yang
dikerjakan secara sistematik dan berlandaskan kepada tujuan penelitian (Rahayu,
Tri, 2004 ; 63)
Informasi yang diperoleh dari hasil wawancra dapat menjelaskan tentang
sesuatu fenomena yang diangkat oleh peneliti. Metode ini digunakan sebagai
sumber pengumpulan data yang bersifat sekunder, dalam arti sumber data kedua
yang bersifat pelengkap. Namun demikian tidak dijadikan sember secara primer,
karena dengan wawancara juga dapat sebagai pembanding dari hasil data yang
diperoleh dari angket.
Wawancara dilakukan dengan hubungan interpersonal antara peneliti dan
subjek secara individual, namun bila tidak bisa akan diadakan secara klasikal.
K. TREATMENT
Treatmen dilakukan dengan cara malakukan pembekalan selama enam
kali pertemuan. Hal yang bahas didalamnya adalah:
No
|
Materi
|
Tujuan
|
Cara
|
1.
|
Pengetahuan
Manajemen
Waktu
|
o Pemperkenalkan metode manajemen waktu
o Asessmen
|
o Shering terbuka
|
2.
|
Maksimal Penyelesaian
|
o Subjek memahami arti maksimal dalam
menyelesaiakn tugas
o Subjek mampu untuk mengaplikasikannya
|
o Materi
o Diskusi
o Tanya-jawab
o Contoh tugas
|
3.
|
Ketelitian Penyelesaian
|
o Subjek memahami arti ketelitian dalam
menyelesaiakn tugas
o Subjek mampu untuk mengaplikasikannya
|
o Materi
o Diskusi
o Tanya-jawab
o Contoh tugas
|
4.
|
Ketepatan Penyelesaian
|
o Subjek memahami arti ketepatan dalam
menyelesaiakn tugas
o Subjek mampu untuk mengaplikasikannya
|
o Materi
o Diskusi
o Tanya-jawab
o Contoh tugas
|
5.
|
Empat
prinsip
1) rencana,
2) organisasi,
3) gerak, dan
4) pengawasan
|
o Subjek memahami arti 4 prinsip metode
ini
o Subjek dapat untuk membedakan fungsi
masing-masing prinsip
o
Subjek bisa pada praktek
|
o Materi
o Diskusi
o Tanya-jawab
o Contoh tugas
|
6.
|
Evaluasi
|
o Subjek memahami semua materi yang telah
diberikan
o Subjek mampu dan siap mengerjakan tugas
dengan metode ini
|
o Tanya-jawab
o Sharing terbuka
o Contoh tugas
|
Setelah pembekalan dilakukan, maka subjek diberi tugas oleh peniliti
untuk dikerjakan dirumah masing-masing selama kontrak forum yang disepakati
bersama. Tugas diberikan minimal tiga kali dengan tiga kali pengumpulan juga,
hal ini dilakukan untuk melihat koefisien hasil penelitian.
Namun
sebelumnya, kelompok kontrol ditugaskan untuk membuat schedule (agenda harian).
Inilah yang membedakan dengan kelompok eksperimen.
L. DESIGN
Untuk melihat
efektivitas penelitian, peneliti menggunakan desai;:
Two Group Pre-Test – Post-Test
O1 - X - O2
|
≠
|
O1 - X’ - O2
|
Ket:
O1 :
Pre-test menejemen waktu
O2 :
Post-test menejemen waktu
X : Perlakuan
dengan control schedule
X’ : Tanpa
perlakuan / control schedule
Desain ini digunakan oleh peneliti karena untuk
mengetahui perbandingan menejemen waktu pada penyelesaian tugas.
M. ANALISI DATA
Dalam penelitian ini, analisis data menggunakan uji tes signifikansi
untuk menganalisis hasil eksperimen yang menggunakan non random pre test – post
tes control group design. Hasil pre test merupakan T1 dan hasil
post test menggunakan T2. Perbedaan antara T1 dan T2
diasumsikan merupakan efek dari perlakuan X. Perubahan yang terjadi pada
kelompok eksperiment diasumsikan sebagai pengaruh dari perlakuan. Digunakan dua
rumus untuk mengetahui efektifitas perubahan perlakuan dan perbedaan antara
kelompok eksperiment dan kelompok kontrol sebagai berikut :
1.
Uji - t amatan
t =
Ket :
Md : Mean dari perbedaan pre test dengan post
test
Σ X2d : Jumlah kuadrat deviasi
N : Subjek pada sampel
2.
Uji - t antar kelompok
t =
Ket :
Mx : Mean dari sampel X
My : Mean dari sampel Y
SDbM : Standar
kesalahan perbedaan mean.
Salam
BalasHapusthanks infox..
i will share to the others
maaf sebelumnya itu sumbernya dari mana yaa kak? ditunggu balasannya yaa kak :) thanks
BalasHapusLukas
tidak berbobot.blokir aja blog nya
BalasHapusaspek-apsek manajemen waktunya itu dari tokoh siapa ya?
BalasHapusditunggu balasannya soalnya sangat dibutuhkan
TERIMA KASIH
BalasHapusMY BLOG
MY CAMPUS
Fatma widya ningrum Fatma.wn08@gmail.com Blog.binadarma.ac.id/ay_ranius/