by Anonim
Analisis mempunyai arti penting bagi manajer. Dengan analisis
perubahan parameter yang sebelumnya telah diasumsikan, dapat dinilai/dievaluasi
kembali untuk dilihat seberapa besar pengaruhnya terhadap keputusan yang akan
diambil, khususnya yang menyangkut nilai optimal dan solusi optimal.
Konsep dasar analisis ini meliputi
pengertian solusi dan nilai optimal, kendala aktif dan non aktif. Data analisis
dari koefisien fungsi tujuannya untuk berapa besar nilai koefisien dalam fungsi
tujuan boleh berubah tanpa mengubah solusi optimal. Perubahan dalam batas ini
tentu akan mengubah nilai optimal fungsi tujuan. Perubahan koefisien akan
menimbulkan alternative solusi optimal. Tetapi tidak demikian halnya untuk
solusi yang penting dalam analisis, khususnya untuk mengetahui berapa biaya
dari suatu variabel keputusan dapat turun berdasarkan nilai positif dalam
solusi optimal. Kemudian berapa laba dari suatu variabel keputusan harus
dinaikkan agar variabel keputusan tersebut bernilai positif dalam solusi
optimal, untuk dapat memahami dan melakukan analisis dengan baik adalah perlu
mengetahui konsep dasar dari teknik itu.
Penelitian yang menggunakan analisis
umumnya melalui tahap-tahap:(1)perumusan masalah, (2) perumusan hipotesis, (3)
penarikan sampel, (4) pembuatan alat ukur, (5) pengumpulan data, (6) analisis
data.
Perumusan
Masalah. Masalah harus dapat dirumuskan dalam
pertanyaan yang dapat diukur. Perumusan Hipotesis. Hipotesis dapat
dirumuskan dalam bentuk hipotesis nol, hipotesis penelitian, atau hipotesis statistik.
Penarikan Sampel. Penarikan sampel
dimulai setelah kita menentukan satuan analisis, ke dalam survai pendataan
penduduk. Pembuatan Alat Ukur. Bila masalah sudah dirumuskan secara
operasional, pengembangan alat ukur tidak akan terlalu sulit. Alat ukur harus
diuji terlebih dahulu. Dengan menggunakan aalat ukur yang sama, beberapa
peneliti menganalisis bahan yang sama. Kesamaan hasil pengukuran mereka
menunjukkan tingkat reliabilitas alat ukur. Bila dengan menggunakan alat ukur
lain untuk mengukur kita tetap menghasilkan data yang sama, kita yakin bahwa
penelitian kita memiliki validitas. Pengumpulan Data. Data dikumpulkan
dengan menggunakan lembar koding (cooding sheet) yang dibuat berdasarkan
kategori yang ditetapkan pada tahap pembuatan alat ukur. Analisis Data. Data
dapat dianalisis dengan menggunakan tabulasi atau tabel yang biasa. Karena kita
menggunakan test, kita membuat tabel frekuensi yang biasa dan kita menghitung
rata-rata (means).
Sebelum memilih uji statistik yang akan dipergunakan, peneliti harus
menentukan terlebih dahulu, apakah sampel-sampel itu independen atau berkaitan. Sampel-sampel dikaitkan independen apabila
satu sama lain terpisah tegas (mutually exclusive). Anggota sampel pertama
tidak menjadi anggota sampel yang kedua. Kita dapat mengambil sampel pria dan
wanita, lalu menguji perbedaan kedua sampel itu dalam kecenderungan nonton film
cengeng. Atau kita meneliti tentang perbedaan mahasiswa, dosen, dan karyawan
dalam tanggapan mereka pada pesan politik kampanye pemilu. Dalam dua contoh di
atas, anggota pria tidak dapat sekaligus menjadi anggota wanita; dosen tidak
sekaligus menjadi mahasiswa.
Sampel-sampel yang berkaitan (related samples) terjadi karena tiga
hal. Pertama, sejumlah orang dalam sampel diukur pada periode waktu tertentu,
kemudian diukur lagi pada periode lain. Dalam desain eksperimental
prauji-pascauji, kita menggunakan sampel-sampel yang berkaitan. Para peneliti
mengatakan, setiap orang menjadi unit kontrolnya sendiri. Kedua, dua sampel
berkaitan karena dijodohkan atas dasar individu. Misalnya, Ahmad dipasangkan
dengan Haris (sama-sama orang Sunda, mahasiswa berusia 23 tahun, ber IQ 150,
dan berindek prestasi 3,7). Ketiga sampel-sampel juga berkaitan karena mereka
dijodohkan atas dasar kelompok (frequency distribution matching). Misalnya,
kelompok A dijodohkan dengan kelompok B karena masing-masing mempunyai
rata-rata IQ 150, rata-rata IP 2,5 dan rata-rata usia 27 tahun.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar