by. Psi UIN MALIKI '05
Menurut Rogers , pembentukan self
berhubungan dengan pengalamannya. Hubungan self dengan pngalaman seseorang pada
dasarnya dapat diklasifikasikan menjadi tiga kelompok yaitu : pertama
kongruensi, pengalaman yang sesuai dengan self, kedua tidak kongruensi,
pengalaman yang tidak sesuai dengan self dan yang terakhir adalah self yang
tidak memiliki hubungan dengan pengalaman. Self yang sesuai dengan pengalaman
biasanya oleh individu dikembangkan, diakui dan dinyatakan atau
disimbolisasikan. Self yang tidak sesuai dengan pengalaman akan didistorsi dan
ditolak. Sedangkan self yang tidak memiliki hubungan dengan pengalaman akan
diabaikan.
Menurut
Rogers, self terbentuk melalui dua proses yakni :
- Proses asimilasi
Proses asimilasi adalah
proses pembentukan self yang terjadi karena akibat pengalaman langsung
individu. Dengan pengalaman tersebut individu menyusun konsep dirinya tentang
siapa dirinya. Sepanjang hidupnya setiap
individu memiliki pengalaman tertentu dan pengalaman-pengalaman itulah sedikit
demi sedikit terdeferensiansi sebagai self-nya.
- Proses introyeksi
Proses introyeksi
merupakan proses pembentukan struktur self
yang terjadi karena adanya interaksi individu dengan orang lain atau
lingkungan sekitar. Biasanya introyeksi diperoleh melalui interaksi dengan
orang-orang terdekat. Berdasarkan penilaian orang lain tentang dirinya, dan
individu itu menyetujui apa yang dinilai itu maka struktur self itu membentuk.
Pengalaman
seseorang baik pengalaman sendiri maupun pengalaman hasil interaksi dengan
orang lain atau lingkungan sekitarnya tidak selalu membentuk struktur self
individu. Pengalaman-pengalaman yang dapat terdeferensiasi sebagai struktur
self adalah pengalaman-pengalaman yang sesuai dengan struktur self, sedangkan
pengalaman yang tidak sesuai akan ditolak atau dikaburkan. Pengalaman yang
didistorsi adalah pengalaman yang disadari tetapi hanya dalam bentuk yang
dibuat konsisten atau sesuai dengan konsep diri yang diimajinasi. Sedangkan
pengalaman yang ditolak merupakan pengalaman yang tdak diakui sebagai bagian
dari dirinnya dan /atau tidak diakui sebagai hal yang telah dilakukan.
Pribadi
dengan penyesuaian baik sangat erat hubungannya dengan pengalaman individu,
yaitu segenap pengalamannya diasimilasikan dan disadari ke dalam hubungan yang
selaras dengan konsepsi self. Sebaliknya, penyesuaian psikologis yang salah
terjadi apabila konsepsi self menolak menjadi sadar pengalaman, yang
selanjutnya tidak dilambangkan dan tidak diorganisasikan ke dalam struktur self
secara utuh.
Pengalaman
yang tidak sesuai dengan struktur self dan ditolak untuk diintegrasikan dengan
atau menjadi bagian dari struktur self akan menimbulkan ketegangan psikologis.
Setiap pengalaman yang tidak selaras dengan organisme atau struktur self akan
diamati sebagai ancaman, dan makin meningkat pengamatan itu akan makin tegas
struktur self itu untuk mempertahankan diri.
Dalam
kondisi tertentu, pengalaman yang tidak sesuai dengan struktur self dan tidak
dianggap sebagai acaman terhadap struktur self, pengalaman-pengalaman itu dapat
diamati dan diuji, yang akhirnya pengalaman yang tidak selaras dengan struktur
self akan diasimilasikan ke dalam struktur self
untuk merevisi struktur self yang sebelumnya sudah ada. Apabila orang
mengalami dan menerima segala pengalamannya kedalam sistemnya yang integral dan
selaras, maka dia akan lebih memahami orang lain dan menerima orang lain
sebagai individu.
Karakteristik
perilaku bermasalah disini adalah pengasingan yakni orang yang tidak memperoleh
penghargaan secara positif dari orang lain, ketidakselarasan antara pengalaman
dan self (tidak kongruensi), mengalami kecemasan yang ditujukkan oleh ketidak
konsistenan mengenai konsep dirinya, defensive, dan berperilaku yang salah
penyesuaiannya.
PRINSIP-PRINSIP
KONSELING
- konseling berpusat
pada person difokuskan pada tanggung jawab dan kesanggupan klien untuk
menemukan cara-cara menghadapi kenyataan secara lebih sempurna.
- menekankan pada
dunia fenomenal klien, dengan jalan
memberi empati dan perhatian terutama pada persepsi klien dan
persepsinya terhadap dunia.
- konseling ini
dapat diteraapkan pada individu
yang dalam kategori normal maupun yang mengalami derajad
penyimpangan psikologis yang lebih berat.
- konseling
merupakan salah satu contoh hubungan pribadi yang konstruktuf.
- konselor perlu menunjukkan
sikap-sikap tertentu untuk menciptakan hubungan terapeutik yang efektif
kepada klien.